Jelang Waisak, Puluhan Biksu Gelar Tradisi Pindapata di Pecinan Magelang

jelang waisak
Jelang Waisak, Puluhan Biksu Gelar Tradisi Pindapata di Pecinan Magelang


Puluhan biksu menggelar tradisi Pindapata di sepanjang Jalan Pemuda Kota Magelang. Para biksu Thudong pun turut dalam tradisi yang digelar jelang perayaan Waisak ini.

Untuk diketahui, Pindapata merupakan tradisi kuno sejak zaman Sang Buddha Gautama yang mengandung maksud sebagai derma. Dalam Pindapata ini para biksu berjalan dan menerima pemberian seperti makanan serta kebutuhan untuk menyokong kehidupan sehari-hari. Momen ini pun menjadi salah satu kesempatan untuk langsung berbagi dengan para biksu.


Pantauan detikJateng, Pindapata ini diikuti sekitar 50-an biksu. Di antara para biksu tersebut, terdapat 33 biksu yang kemarin melaksanakan ritual thudong atau berjalan kaki dari Thailand.


Para biksu ini berangkat dari Kelenteng Liong Hok Bio Magelang kemudian menyusuri di trotoar Jalan Pemuda Magelang atau kawasan pecinan. Sepanjang jalan, umat maupun warga dengan membawa barang berupa makanan, minuman maupun angpau. Barang maupun angpau yang dibawa umat dan warga ini diberikan kepada para biksu.


Salah satu warga, Sarinah (52) mengaku turun senang menyambut para biksu Thudong yang melakukan perjalanan dari Thailand sampai Magelang. Sebelumnya para biksu sempat jalan di depan rumahnya, namun belum sempat menyambut.


"Dari Thailand sampai sini (Magelang) jalan kaki, luar biasa. Saya senang, orangnya juga baik-baik di Magelang, ramah-ramah. Saya tahu dikirimi berita dari teman," katanya kepada wartawan saat ditemui di sela-sela Pindapata di Pecinan Magelang, Rabu (31/5/2023).


Baca JugaPakar Sentil Curhat Netizen Bandingkan Vonis Dokter RI Vs Malaysia soal Ganti Lutut


jelang waisak


Hal senada disampaikan Sri Yuliani Handayani (40). Menurutnya, ikut dalam Pindapata merupakan kesempatan yang luar biasa.


"Rasanya terharu melihat beliau-beliau (bhante), senang bisa kasih ke bhante walaupun hanya sedikit nggak banyak, tapi dalam hati yang ikhlas apalagi di Hari Waisak itu merupakan wajibnya umat Buddha untuk kasih ke bhante," kata dia yang datang dari Mertoyudan.


Terpisah, Bhante Dhammavudho mengatakan, Pindapata ini para biksu tidak boleh masak sesuai tradisi hanya menerima dana makan. Untuk itu, dalam proses Pindapata para biksu hanya diberikan berupa makanan.


"Ini dalam tradisi di India (berupa makanan), cuman karena berkembang di sini semakin banyak orang yang mau memberikan sehingga susah kalau disuruh kasih makanan semua. Jadi akhirnya dikasih snack atau minuman dan seterusnya," katanya.


Menurut Bhante Dhammavudho, tadi ada 50 bhante yang berasal dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia. "Jadi tadi ada 33 biksu thudong yang lain dari bhikkhu yang ada di Indonesia," tuturnya.


Get updates in your Inbox
Subscribe

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Kontributor

  • https://disbudporapar.sumenepkab.go.id/kocok.php?tunnel=baris4d